Di tengah gemerlap panggung musik Jepang yang kompetitif, sebuah nama muncul dengan gebrakan tak terduga, menarik perhatian jutaan orang dengan suara dahsyat dan persona misteriusnya: Ado. Penyanyi yang debut secara mayor pada tahun 2020 ini telah menjelma menjadi salah satu bintang paling terang, meskipun wajahnya tak pernah terlihat oleh publik.
Dari Utaite Online Menuju Sensasi Global
Lahir pada tahun 2002, Ado sudah menunjukkan bakatnya sejak usia muda. Ia memulai perjalanannya sebagai “utaite” (penyanyi cover online) di platform Niconico Douga sejak tahun 2017, mengunggah berbagai cover lagu Vocaloid dan J-Pop. Lingkungan utaite inilah yang membentuk gaya vokal uniknya yang kuat, serak, namun tetap mampu bermanuver di nada-nada tinggi. Kecintaannya pada Vocaloid dan produser-produser di baliknya adalah akar dari identitas musikal Ado.
Titik balik karirnya datang pada 23 Oktober 2020, saat Ado merilis single debut mayornya, “Usseewa,” di bawah naungan Universal Music Japan. Pada saat itu, ia baru berusia 18 tahun. Lagu ini adalah ledakan. Dengan lirik yang blak-blakan, agresif, dan penuh kritik sosial yang resonan dengan perasaan frustrasi generasi muda, “Usseewa” dengan cepat mendominasi tangga lagu digital Jepang dan menjadi fenomena viral. Ado bahkan mencetak rekor sebagai artis termuda yang mencapai posisi nomor 1 di Oricon Digital Singles Chart.
Identitas Tersembunyi, Vokal Menggelegar
Salah satu aspek paling menarik dari Ado adalah keputusannya untuk menjaga identitasnya tetap misterius. Ia tidak pernah menunjukkan wajahnya, bahkan dalam konser atau penampilan langsung, seringkali menggunakan ilustrasi atau siluet sebagai representasi visualnya. Pilihan ini, yang sebagian didorong oleh pengalaman masa lalunya dengan kecemasan sosial, justru menambah aura misteri dan daya tarik tersendiri bagi penggemar. Fokus sepenuhnya dialihkan pada suaranya yang luar biasa.
Suara Ado adalah perpaduan yang langka: ada kekuatan rock yang menggelegar, namun juga keluwesan pop, dan nuansa emosional yang mendalam. Ia mampu menyampaikan kemarahan, kesedihan, kegembiraan, dan keputusasaan dengan intensitas yang sama. Gaya bernyanyinya sering digambarkan sebagai “agresif” namun memiliki kontrol yang sangat presisi, menjadikannya unik di industri musik saat ini.
“One Piece Film: Red” dan Puncak Popularitas
Popularitas Ado meroket ke tingkat global pada tahun 2022 ketika ia didapuk untuk menyanyikan semua lagu tema untuk film anime blockbuster “One Piece Film: Red.” Sebagai “Uta,” putri Shanks dan penyanyi paling dicintai di dunia One Piece, Ado tidak hanya menyumbangkan vokalnya tetapi juga menghidupkan karakter tersebut dengan penuh karisma. Lagu-lagu seperti “New Genesis” menjadi hit besar di seluruh dunia, memperkenalkan Ado kepada audiens internasional yang lebih luas.
Warisan dan Masa Depan
Debut albumnya, “Kyougen” (狂言), dirilis pada Januari 2022, juga sukses besar, menduduki puncak tangga lagu dan menjadi salah satu album debut terlaris oleh artis solo wanita di Jepang dalam sejarah. Ado terus merilis musik baru, berkolaborasi dengan produser terkemuka, dan bahkan memiliki program radionya sendiri, “Ado’s All Night Nippon.”
Ado adalah bukti bahwa di era digital, bakat murni dan ekspresi artistik yang autentik bisa menemukan jalannya menuju puncak, bahkan tanpa menyingkapkan identitas fisik. Ia bukan hanya seorang penyanyi, tetapi sebuah fenomena budaya yang terus mengguncang batasan dan mendefinisikan ulang apa artinya menjadi bintang di abad ke-21. Dengan suaranya yang tak tertandingi dan aura misterius yang memesona, Ado siap untuk terus mencetak sejarah di industri musik Jepang dan dunia.
Tanggapan (1 )